Jumat, 24 April 2015

Drama Kerajaan



Kisah Putri Rosaura
            Alkisah berdirilah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Walter di wilayah terasing di benua Eropa. Raja itu hidup bersama seorang istri dan kelima orang putrinya. Anak bungsunya, bernama putri Rosaura selalu membuat kekacauan di kerjaannya hingga suatu hari ulahnya membuat sang ratu meninggal dunia.
Segmen 1
            Suatu malam, ia berencana mencelakai pelayan di kerajaan itu sebagai balas dendam karena pelayan itu tidak membiarkannya bermain di luar kerajaan.
Rosaura           : Hmm.. aku harus memastikan pelayan itu melewati karpet merah ini. Ini pasti akan menjadi tontonan yang seru. (sambil meletakkan kulit pisang ke bawah karpet)
            Terdengar langkah kaki menuruni anak tangga. Putri Rosaura dengan gesit bersembunyi di balik tirai. Ternyata itu benar pelayannya yang berjalan menuju karpet merah. Sebelum hampir melangkah ke karpet itu ia berhenti.
Pelayan I          : Sepertinya aku melupakan sesuatu….oh iya aku lupa mengambil obat untuk sang ratu. Aduh…(berbelok lalu bebergegas ke dapur )
Sementara itu ratu sedang berjalan menuju karpet merah.
Ratu                 : Pelayan! pelayan! Ini sudah waktunya aku berobat tapi di mana semua pelayan? (Rosaura apakah kamu melihat pelayan yang mengambilkan ibu obat?)J
Tidak menyadari dengan siapa ia berbicara karena terlalu asyik memikirkan rencananya, Rosaura yang masih bersembunyi di balik tirai hanya berdesis dan melambaikan tangan tanda menyuruh Ratu menghindar. Dan Rosaura baru saja menyadarinya ketika mendengar suara Ratu menjerit. Ternyata Ratu tergelincir oleh kulit pisang yang diletakkan Rosaura. Semua penghuni kerajaan berkumpul di tempat itu menyaksikan detik-detik terakhir sang ratu.
Rosaura           : Aduh ini gawat, aku harus pergi dari sini. Tidak ada yang boleh tahu aku yang meletakkan kulit pisang itu. Aku harus membuat rencana. (Pergi mengurung diri di kamarnya)
Raja                 : Isabella ada apa denganmu? Isabella,Isabella, jawab aku. (seraya mengguncang tubuh istrinya dengan pelan)
Memutar Lagu Isabellaà ada yang lipsync di bgian ini J
Ratu                 : Aku rasa hidupku berakhir sampai di sini Walter, aku harap kau bisa menjaga putri-putri kita, apapun yang terjadi kau harus berjanji untuk melindungi mereka. Aku menyayangimu dan juga putri-putriku.
Putri Zuela dan Elisa: Ibu jangan tinggalkan kami,
Putri Keyla dan Rassel :  jangan pergi Bu
Segmen 2
Setelah upacara pemakaman ratu.
Di dalam kamar yang dihuni oleh keenam putri raja, Rosaura mondar mandir.
Zuela               : Ada apa adikku Rosaura? Mengapa kau tampak sangat gelisah? Kau masih memikirkan ibu yah?
Rosaura           : Iya kak. Baru sehari kepergiannya aku sudah rindu kepadanya.
Keyla               : Aku penasaran apa penyebab ibu meninggal. Sangat aneh bukan, kalau hanya terpeleset di atas karpet?
Rassel              : Aku juga sangat berduka kak. Tapi ada hal yang lebih penting saat ini. Kita semua harus mempersiapkan diri untuk pesta dansa besok malam. Pangeran dari kerjaan Moors akan melamar salah satu dari kita.
Zuela               : Rassel benar. Ayo semuanya tidurlah. Kita harus tampil menarik besok malam.
Rosaura           : Elisa? Kenapa tidurnya awal sekali? Tidak biasanya.
Semuanya menaikkan bahu menggeleng tidak tahu.
Rosaura           : Hmm…ini bisa jadi bahan untuk membuat alasan.
Segmen 3
Esok malamnya, pesta dansa yang tidak terlalu megah itupun dimulai. Tampak Pangeran Hans dari kerajaan Moors sedang mencari-cari.
Raja                 : Anda pangeran Hans dari kerajaan Moors?
Pangeran          : Benar, senang bertemu dengan Anda.
Raja                 : Kemarilah aku akan mengenalkanmu dengan kelima putriku.
Pangeran          : Dengan senang hati.
Raja                 : Putri-putriku, sambutlah Pangeran Hans dari kerajaan Moors
Zuela               : Saya Merezuela putri sulung raja. Aku pandai bernyanyi. Senang bisa mengenalmu pangeran.
Kelya               : Aku Kakelya, panggil saja Kelya. Putri kedua. Aku piawai bermain piano dan biola. Senang mengenalmu Hans.
Rassel              : Aku Rasselio, kau bisa panggil aku Rasel. Putri keempat dengan IQ tertinggi. Aku senang membaca buku dan bereksperimen. Senang mengenalmu.
Rosaura           : Saya Rosaura, putri bungsu dengan keahlian menari dan berdansa. Senang bertemu dengan Anda Pangeran Hans.
Raja                 : Tunggu sepertinya ada yang kurang… oh ya Elisa. Di mana Elisa?
Elisa baru saja datang dengan raut wajah sedih.
Elisa                 : Maaf aku terlambat Ayah. Mmm…perkenalkan pangeran, saya Elisabet sebut saja Elisa. Aku putri ketiga. Aku tidak memiliki kepandaian tertentu tapi aku suka berkuda dan berkebun dan saya suka makan buah pisang. Senang bisa melihatmu Pangeran Hans.
Memutar lagu “Klepek klepek”àJ
Seketika itu Pangeran Hans terkesiap mendengar perkenalan dari Elisa. Ia jatuh cinta kepada Elisa pada pandangan pertama.
Raja                 : Silakan Hans, siapa di antara kelima anakku yang menarik hatimu?
Pangeran          : Putri Elisa, berkenankah engkau berdansa bersamaku?
Elisa                 : Dengan senang hati Pangeran.
Memutar lagu....
Mereka berduapun berdansa dan berbincang sepanjang malam. Semua penghuni istana ikut berdansa.
Di tengah-tengah asyiknya orang-orang berdansa…   
Rosaura           : Mohon perhatian semuanya. Mengenai kematian sang ratu, saya tahu penyebabnya. Seseorang telah meletakkan kulit pisang di bawah karpet dan itu membuat ratu tergelincir sehingga kepalanya membentur lantai. Satu-satunya di kerajaan ini yang suka makan pisang adalah kakaku, putri Elisa.  Aku saksi mata saat dia meletakkan kulit-kulit pisang itu.
Seisi kerajaan terkejut dan bertanya-tanya.
Elisa                 : Tapi aku tidak pernah melakukan itu Rosaura. Ini fitnah!
Memutar lagu “Sakitnya tuh di sini”
Kelya               : Pantas saja Elisa terlihat aneh belakangan ini.
Gabriel             : Kelya benar, Elisa tidur lebih awal belakangan ini dan tampak menghindari kita berlima
Raja                 : Perilakumu benar-benar terkutuk putri Elisa! Setega itukah kau kepada ratu, ibu yang telah melahirkanmu?
Elisa                 : Tapi itu semua bohong, Ayah. Aku bertingkah seperti itu karena…
Raja                 : Ayah tidak ingin mendengar penjelasanmu. Pengawal penjarakan Elisa!
Pengawal I dan II: Apapun yang Baginda inginkan.
(Pengawal membawa pergi putri Elisa)
Raja                 : Pelayan, pesta dansa berakhir. (Meninggalkan ballroom)
Pelayan I dan II           : Kami akan membereskannya Baginda Raja.
Pangeran          : Permisi, Bolehkah aku menanyakan sesuatu kepada kalian?
Pelayan II        : Ya tuan, ada apa?
Pangeran          : Apakah kalian percaya dengan perkataan putri Rosaura? Karena aku tidak begitu yakin.
Pelayan II        : Sepengetahuan kami, putri Elisa itu orang baik. Sepertinya dia tidak akan melakukan sesuatu seperti itu dengan sengaja.
Pangeran          : Kalau begitu biarkan aku menemui Elisa, aku akan membuktikan kebenarannya.
Pelayan I          : Jangan, jangan lakukan itu. Tuan bisa jadi ikut dipenjarakan
Pangeran          : Lalu apa yang harus kuperbuat untuk cinta pertamaku?
Segmen 4
Tiba-tiba saja angin berembus kencang dan dua orang penyihir mendarat di kerajaan Walter.
Penyihir I         : Kudengar ada keributan di sini ya.
Penyihir II        : Mungkin pertengkaran antara anggota keluarga. Aku bisa mencium hawanya. Hihiihi
Penyihir I         : Aku suka pertengkaran. Hihihi
Pengawal I       : Ada maksud apa kau bertandang kemari wahai penyihir jelek?
Penyihir II        : Aku ingin meminta balas budi raja Walter. hihii
Pengawal II      : Balas budi apa yang kau maksud?
Penyihir I         : Eh kalian KEPO bingit sih. Panggil saja raja ke sini! J
Pengawal segera memberitahukan kedatangan penyihir itu kepada raja Walter. Raja dan putri-putrinya kembali berkumpul di ballroom.
Raja                 : Wahai penyihir-penyihir yang berimanJ, maksudnya penyihir-penyihir terkutuk. Katakan apa yang kau inginkan lalu musnahlah dari kerajaan ini.
Penyihir II        : Serahkan satu dari lima putrimu sebagai balas budi yang kau ucapkan sewaktu istrimu masih mengandung.
Raja                 : Jangan bermimpi kamu.
Penyhir I          : Pilihlah, kelima-limanya kami bawa atau satu di antaranya.
Memutar Lagu “Satu atau Dua”
Penyihir II        : Aha aku punya usul. Kudengar salah satu di antara putrimu adalah penyebab meninggalnya ratu. Bagaimana kalau dia saja yang kau serahkan kepada kami
Penyihir I         : Ya, benar. Putrimu itu pasti membuatmu sangat kecewa. Perilakunya tidak bisa dimaafkan. hihii
Raja kelihatan berpikir sejenak.
Raja                 : Baiklah kalian boleh mengambilnya sebagai budak untuk sementara waktu sebagai pelajaran baginya. Tapi jangan coba menyakiti dia.
Penyihir I         : Budak? Untuk sementara waktu? hahahaha
Penyihir II        : Kami tidak akan menjadikannya budak tetapi santapan berbuka puasa kamiJ. Sudah dua bulan kami tak makan daging manusia. Hihi
Kedua penyihir itupun  membawa Elisa terbang ke kastilnya. 
Raja                 : Jangan bawa putriku..
Pangeran          : Elisa..jangan pergi. Aku tak ingin sendiri
Memutar lagu D’Massiveà Pangeran lipsyncJ
Tiba-tiba sesuatu seperti jatuh dari langit di ballroom kerajaan Walter.
Pangeran          : Kenapa kau kembali begitu cepat? Laguku belum selesai kelesJ
Elisa                 : Aku tidak akan meninggalkanmu lagi pangeran.
Penyihir I         : Ambil anak ini, dagingnya sangat lunak dan tidak cocok untuk dikunyah.
Penyihir II        : Aku juga tidak tega melahap daging dan minum darah anak ini. Hatinya pasti suci. Sepertinya bukan dia penyebab istrimu meninggal. Kami ingin putrimu yang berhati kotor. Dagingnya pasti keras dan renyah setelah digoreng. hihii
Penyihir I         : Hmm..aku mencium bau kejahatan tersembunyi di sini.
Penyihir itu berhenti di depan Rosaura dan menatapnya dengan seksama.
Rosaura tampak bergidik ngeri, gugup, dan bercucuran keringat.
Penyihir II        : Aromanya seperti penjahat. Hei putri cantik, apakah kau pembunuh ibumu? hihihi
Rosaura           : Umm, bukan. Aku adalah putri bungsu dan aku masih polos, tidak tahu apa-apa tentang kematian ibuku.
Penyihir II        : Tapi penciumanku tidak pernah salah. Hei Lovarian, anak inilah yang kita cari-cari.
Penyihir I         : Ayo bawa dia! Hihihi
Rosaura           : jangan bawa aku! Ayah tolong aku, kak! Aku tidak bersalah….
Raja             : Jangan bawa putriku! Huuhuuhuu (menangis terseduh) Tolong panggil tabib pengawal! (berjalan menjauhi  pengawal)
Pengawal I       : BTW Tabib itu apasih? J
Pengawal II      :  Entahlah, bagaimana kalau kita panggil dukun aja!
Pengawal I       : (mengacungkan jempol sambil mengangguk)
Segmen 5
Dukun pun datang
Raja                 : Tolong beritahu keadaan putriku, Rosaura.
Dukun            : Okelah kalau begitu.. muska miska masketul miki mouse prang, ahh bukan coba yang lain deh. Balam bilim balum baling-baling bamboo prang..Aha! ini dia. Hummm…Astaga!
Putri Rosaura telah tiada Raja.
Raja                : Jadi apa yang harus saya lakukan?
Dukun             : Kau harus bersabar Raja