Kisah Putri Rosaura
Alkisah berdirilah kerajaan yang
dipimpin oleh seorang raja bernama Walter di wilayah terasing di benua Eropa.
Raja itu hidup bersama seorang istri dan kelima orang putrinya. Anak bungsunya,
bernama putri Rosaura selalu membuat kekacauan di kerjaannya hingga suatu hari
ulahnya membuat sang ratu meninggal dunia.
Segmen 1
Suatu malam, ia berencana mencelakai
pelayan di kerajaan itu sebagai balas dendam karena pelayan itu tidak
membiarkannya bermain di luar kerajaan.
Rosaura : Hmm.. aku harus memastikan pelayan
itu melewati karpet merah ini. Ini pasti akan menjadi tontonan yang seru.
(sambil meletakkan kulit pisang ke bawah karpet)
Terdengar langkah kaki menuruni anak
tangga. Putri Rosaura dengan gesit bersembunyi di balik tirai. Ternyata itu
benar pelayannya yang berjalan menuju karpet merah. Sebelum hampir melangkah ke
karpet itu ia berhenti.
Pelayan
I : Sepertinya aku melupakan
sesuatu….oh iya aku lupa mengambil obat untuk sang ratu. Aduh…(berbelok lalu
bebergegas ke dapur )
Sementara
itu ratu sedang berjalan menuju karpet merah.
Ratu : Pelayan! pelayan! Ini sudah
waktunya aku berobat tapi di mana semua pelayan? (Rosaura apakah kamu melihat pelayan yang mengambilkan ibu obat?)J
Tidak
menyadari dengan siapa ia berbicara karena terlalu asyik memikirkan rencananya,
Rosaura yang masih bersembunyi di balik tirai hanya berdesis dan melambaikan
tangan tanda menyuruh Ratu menghindar. Dan Rosaura baru saja menyadarinya
ketika mendengar suara Ratu menjerit. Ternyata Ratu tergelincir oleh kulit
pisang yang diletakkan Rosaura. Semua penghuni kerajaan berkumpul di tempat itu
menyaksikan detik-detik terakhir sang ratu.
Rosaura : Aduh ini gawat, aku harus pergi
dari sini. Tidak ada yang boleh tahu aku yang meletakkan kulit pisang itu. Aku
harus membuat rencana. (Pergi mengurung diri di kamarnya)
Raja : Isabella ada apa denganmu?
Isabella,Isabella, jawab aku. (seraya mengguncang tubuh istrinya dengan pelan)
Memutar Lagu Isabellaà
ada yang lipsync di bgian ini J
Ratu : Aku rasa hidupku berakhir
sampai di sini Walter, aku harap kau bisa menjaga putri-putri kita, apapun yang
terjadi kau harus berjanji untuk melindungi mereka. Aku menyayangimu dan juga
putri-putriku.
Putri
Zuela dan Elisa: Ibu jangan tinggalkan kami,
Putri
Keyla dan Rassel : jangan pergi Bu
Segmen 2
Setelah
upacara pemakaman ratu.
Di
dalam kamar yang dihuni oleh keenam putri raja, Rosaura mondar mandir.
Zuela : Ada apa adikku Rosaura? Mengapa
kau tampak sangat gelisah? Kau masih memikirkan ibu yah?
Rosaura : Iya kak. Baru sehari kepergiannya
aku sudah rindu kepadanya.
Keyla : Aku penasaran apa penyebab ibu
meninggal. Sangat aneh bukan, kalau hanya terpeleset di atas karpet?
Rassel : Aku juga sangat berduka kak.
Tapi ada hal yang lebih penting saat ini. Kita semua harus mempersiapkan diri
untuk pesta dansa besok malam. Pangeran dari kerjaan Moors akan melamar salah
satu dari kita.
Zuela : Rassel benar. Ayo semuanya
tidurlah. Kita harus tampil menarik besok malam.
Rosaura : Elisa? Kenapa tidurnya awal sekali?
Tidak biasanya.
Semuanya
menaikkan bahu menggeleng tidak tahu.
Rosaura
: Hmm…ini bisa jadi bahan untuk
membuat alasan.
Segmen 3
Esok
malamnya, pesta dansa yang tidak terlalu megah itupun dimulai. Tampak Pangeran
Hans dari kerajaan Moors sedang mencari-cari.
Raja
: Anda pangeran Hans dari
kerajaan Moors?
Pangeran : Benar, senang bertemu dengan Anda.
Raja : Kemarilah aku akan
mengenalkanmu dengan kelima putriku.
Pangeran : Dengan senang hati.
Raja : Putri-putriku, sambutlah
Pangeran Hans dari kerajaan Moors
Zuela : Saya Merezuela putri sulung
raja. Aku pandai bernyanyi. Senang bisa mengenalmu pangeran.
Kelya : Aku Kakelya, panggil saja
Kelya. Putri kedua. Aku piawai bermain piano dan biola. Senang mengenalmu Hans.
Rassel : Aku Rasselio, kau bisa panggil
aku Rasel. Putri keempat dengan IQ tertinggi. Aku senang membaca buku dan bereksperimen.
Senang mengenalmu.
Rosaura : Saya Rosaura, putri bungsu dengan
keahlian menari dan berdansa. Senang bertemu dengan Anda Pangeran Hans.
Raja : Tunggu sepertinya ada yang
kurang… oh ya Elisa. Di mana Elisa?
Elisa
baru saja datang dengan raut wajah sedih.
Elisa : Maaf aku terlambat Ayah. Mmm…perkenalkan
pangeran, saya Elisabet sebut saja Elisa. Aku putri ketiga. Aku tidak memiliki
kepandaian tertentu tapi aku suka berkuda dan berkebun dan saya suka makan buah
pisang. Senang bisa melihatmu Pangeran Hans.
Memutar lagu “Klepek klepek”àJ
Seketika
itu Pangeran Hans terkesiap mendengar perkenalan dari Elisa. Ia jatuh cinta
kepada Elisa pada pandangan pertama.
Raja : Silakan Hans, siapa di antara
kelima anakku yang menarik hatimu?
Pangeran : Putri Elisa, berkenankah engkau
berdansa bersamaku?
Elisa : Dengan senang hati Pangeran.
Memutar lagu....
Mereka
berduapun berdansa dan berbincang sepanjang malam. Semua penghuni istana ikut
berdansa.
Di
tengah-tengah asyiknya orang-orang berdansa…
Rosaura : Mohon perhatian semuanya. Mengenai
kematian sang ratu, saya tahu penyebabnya. Seseorang telah meletakkan kulit pisang
di bawah karpet dan itu membuat ratu tergelincir sehingga kepalanya membentur
lantai. Satu-satunya di kerajaan ini yang suka makan pisang adalah kakaku,
putri Elisa. Aku saksi mata saat dia
meletakkan kulit-kulit pisang itu.
Seisi
kerajaan terkejut dan bertanya-tanya.
Elisa : Tapi aku tidak pernah
melakukan itu Rosaura. Ini fitnah!
Memutar lagu “Sakitnya tuh di
sini”
Kelya : Pantas saja Elisa terlihat aneh
belakangan ini.
Gabriel : Kelya benar, Elisa tidur lebih
awal belakangan ini dan tampak menghindari kita berlima
Raja : Perilakumu benar-benar
terkutuk putri Elisa! Setega itukah kau kepada ratu, ibu yang telah melahirkanmu?
Elisa : Tapi itu semua bohong, Ayah.
Aku bertingkah seperti itu karena…
Raja : Ayah tidak ingin mendengar
penjelasanmu. Pengawal penjarakan Elisa!
Pengawal
I dan II: Apapun yang Baginda inginkan.
(Pengawal
membawa pergi putri Elisa)
Raja : Pelayan, pesta dansa
berakhir. (Meninggalkan ballroom)
Pelayan
I dan II : Kami akan
membereskannya Baginda Raja.
Pangeran : Permisi, Bolehkah aku menanyakan
sesuatu kepada kalian?
Pelayan
II : Ya tuan, ada apa?
Pangeran
: Apakah kalian percaya dengan
perkataan putri Rosaura? Karena aku tidak begitu yakin.
Pelayan
II : Sepengetahuan kami, putri
Elisa itu orang baik. Sepertinya dia tidak akan melakukan sesuatu seperti itu
dengan sengaja.
Pangeran : Kalau begitu biarkan aku menemui
Elisa, aku akan membuktikan kebenarannya.
Pelayan
I : Jangan, jangan lakukan itu.
Tuan bisa jadi ikut dipenjarakan
Pangeran : Lalu apa yang harus kuperbuat untuk
cinta pertamaku?
Segmen 4
Tiba-tiba
saja angin berembus kencang dan dua orang penyihir mendarat di kerajaan Walter.
Penyihir
I : Kudengar ada keributan di sini
ya.
Penyihir
II : Mungkin pertengkaran antara
anggota keluarga. Aku bisa mencium hawanya. Hihiihi
Penyihir
I : Aku suka pertengkaran. Hihihi
Pengawal
I : Ada maksud apa kau bertandang
kemari wahai penyihir jelek?
Penyihir
II : Aku ingin meminta balas budi
raja Walter. hihii
Pengawal
II : Balas budi apa yang kau maksud?
Penyihir
I : Eh kalian KEPO bingit sih. Panggil
saja raja ke sini! J
Pengawal
segera memberitahukan kedatangan penyihir itu kepada raja Walter. Raja dan putri-putrinya
kembali berkumpul di ballroom.
Raja : Wahai penyihir-penyihir yang berimanJ,
maksudnya
penyihir-penyihir terkutuk. Katakan apa yang kau inginkan lalu musnahlah dari
kerajaan ini.
Penyihir
II : Serahkan satu dari lima putrimu
sebagai balas budi yang kau ucapkan sewaktu istrimu masih mengandung.
Raja : Jangan bermimpi kamu.
Penyhir
I : Pilihlah, kelima-limanya kami
bawa atau satu di antaranya.
Memutar Lagu “Satu atau Dua”
Penyihir
II : Aha aku punya usul. Kudengar
salah satu di antara putrimu adalah penyebab meninggalnya ratu. Bagaimana kalau
dia saja yang kau serahkan kepada kami
Penyihir
I : Ya, benar. Putrimu itu pasti
membuatmu sangat kecewa. Perilakunya tidak bisa dimaafkan. hihii
Raja
kelihatan berpikir sejenak.
Raja : Baiklah kalian boleh
mengambilnya sebagai budak untuk sementara waktu sebagai pelajaran baginya.
Tapi jangan coba menyakiti dia.
Penyihir
I : Budak? Untuk sementara waktu?
hahahaha
Penyihir
II : Kami tidak akan menjadikannya
budak tetapi santapan berbuka puasa kamiJ. Sudah dua bulan kami tak makan
daging manusia. Hihi
Kedua
penyihir itupun membawa Elisa terbang ke
kastilnya.
Raja : Jangan bawa putriku..
Pangeran : Elisa..jangan pergi. Aku tak ingin
sendiri
Memutar lagu D’Massiveà
Pangeran lipsyncJ
Tiba-tiba
sesuatu seperti jatuh dari langit di ballroom kerajaan Walter.
Pangeran : Kenapa kau kembali begitu cepat? Laguku belum selesai kelesJ
Elisa : Aku tidak akan meninggalkanmu
lagi pangeran.
Penyihir
I : Ambil anak ini, dagingnya
sangat lunak dan tidak cocok untuk dikunyah.
Penyihir
II : Aku juga tidak tega melahap
daging dan minum darah anak ini. Hatinya pasti suci. Sepertinya bukan dia
penyebab istrimu meninggal. Kami ingin putrimu yang berhati kotor. Dagingnya
pasti keras dan renyah setelah digoreng. hihii
Penyihir
I : Hmm..aku mencium bau kejahatan
tersembunyi di sini.
Penyihir
itu berhenti di depan Rosaura dan menatapnya dengan seksama.
Rosaura
tampak bergidik ngeri, gugup, dan bercucuran keringat.
Penyihir
II : Aromanya seperti penjahat. Hei
putri cantik, apakah kau pembunuh ibumu? hihihi
Rosaura : Umm, bukan. Aku adalah putri bungsu
dan aku masih polos, tidak tahu apa-apa tentang kematian ibuku.
Penyihir
II : Tapi penciumanku tidak pernah
salah. Hei Lovarian, anak inilah yang kita cari-cari.
Penyihir
I : Ayo bawa dia! Hihihi
Rosaura : jangan bawa aku! Ayah tolong aku,
kak! Aku tidak bersalah….
Raja : Jangan bawa putriku!
Huuhuuhuu (menangis terseduh) Tolong panggil tabib pengawal! (berjalan
menjauhi pengawal)
Pengawal
I : BTW Tabib itu apasih? J
Pengawal
II :
Entahlah, bagaimana kalau kita panggil dukun aja!
Pengawal
I : (mengacungkan jempol sambil
mengangguk)
Segmen 5
Dukun
pun datang
Raja : Tolong beritahu keadaan
putriku, Rosaura.
Dukun
: Okelah kalau begitu.. muska miska masketul miki mouse prang, ahh bukan coba yang lain deh.
Balam bilim balum baling-baling bamboo
prang..Aha! ini dia. Hummm…Astaga!
Putri
Rosaura telah tiada Raja.
Raja : Jadi apa yang harus saya
lakukan?
Dukun :
Kau harus bersabar Raja